Suku Bunga BI Tetap di 6,25%, Tetap Nabung di Deposito atau RDPU?

Ilustrasi menabung
Foto: Getty Images/baona

Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate 6,25%. Apakah instrumen pasar uang masih menarik untuk dijadikan sebagai tabungan?

Seperti diketahui, suku bunga Deposit Facility 5,50% dan suku bunga Lending Facility sebesar 7%.

Dalam investasi, naik atau turunnya suku bunga bisa menimbulkan efek tertentu bagi setiap aset investasi. Instrumen pasar uang seperti tabungan, deposito, dan lainnya tentu akan diuntungkan saat suku bunga meningkat.

Sejauh ini, deposito bank umum merupakan salah satu instrumen keuangan yang sederhana dan mudah digunakan. Untuk tujuan keuangan jangka pendek (di bawah tiga tahun), instrumen ini juga bisa menjadi pilihan yang tepat.

Namun, bagaimana jika dibandingkan dengan reksa dana pasar uang?

Portofolio reksa dana pasar uang sendiri umumnya adalah deposito atau instrumen berbasis utang atau pembiayaan dengan jatuh tempo tidak lebih dari satu tahun. Namun sebelum Anda memilihnya, maka ketahuilah beberapa hal di bawah ini.

Penjaminan

Berbeda dengan deposito bank umum, reksa dana pasar uang tidak memiliki jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Sementara deposito dijamin oleh LPS selama bunganya sesuai dengan tingkat bunga penjaminan.

Agar lebih lanjut, berikut adalah perbedaan antara jangka waktu investasi dan cara investasinya.

Jatuh tempo

Deposito juga merupakan produk simpanan dengan periode jatuh tempo tertentu. Pencairan deposito umumnya dilakukan saat jatuh tempo, namun bisa juga dicairkan sebelum jatuh tempo dengan biaya penalti.

Sebaliknya, reksa dana pasar uang tidak memiliki periode jatuh tempo dan bisa dicairkan kapan saja sesuai kebutuhan investor. Biaya yang dikenakan pada reksa dana pasar uang biasanya berupa biaya pengelolaan investasi yang relatif kecil serta biaya transfer dari bank kustodian.

Deposito hanya bisa lumpsum

Bila Anda ingin menambah modal investasi di Deposito Anda hanya bisa melakukannya di saat jatuh tempo dengan menarik dananya terlebih dahulu. Atau beberapa deposito juga memiliki sistem automatic roll over (ARO), jadi modal yang digunakan untuk investasi hingga periode jatuh tempo selanjutnya adalah modal awal ditambah bunga.

Lain halnya dengan reksa dana pasar uang. Anda bisa menambah porsi kepemilikan Anda atas satu produk reksa dana pasar uang kapan pun yang Anda mau.

Kesimpulannya adalah, baik deposito dan reksa dana pasar uang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jika Anda berharap adanya imbal hasil tetap yang diterima setiap bulannya maka deposito adalah solusinya.

Namun jika Anda membutuhkan instrumen investasi dengan keuntungan di atas tabungan yang bisa digunakan untuk mengumpulkan dana secara rutin baik bulanan atau mingguan, maka reksa dana pasar uang adalah solusinya.

https://slots-kas138.store/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*