Emiten sepatu PT Sepatu Bata Tbk. (BATA) mencatat rugi periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga kuartal III tahun 2024 membengkak menjadi Rp 129,49 miliar. Kerugian tersebut membengkak 55,9% dari periode yang sama tahun 2023 yang sebesar Rp 83,05 miliar.
Mengutip laporan keuangannya, kerugian tersebut karena penurunan pendapatan hingga September 2024 menjadi Rp 363,2 miliar atau turun 25,6% dari periode yang sama tahun 2024 yang sebesar Rp 488,4 miliar.
Seiring dengan penurunan pendapatan, beban pokok pendapatan BATA di kuartal III tahun ini juga turun menjadi Rp 224,4 miliar dari tahun 2023 yang sebesar Rp 296,8 miliar. Sehingga, laba kotor BATA menjadi Rp 138,8 miliar dari Rp 191,6 miliar.
Selanjutnya, dikurangi dengan penjualan dan pemasaran yang turun menjadi Rp 157,6 miliar, umum dan dan administrasi yang turun menjadi Rp 55,1 miliar, beban restrukturisasi yang sebelumnya tidak ada sebesar Rp 64,4 miliar, kerugian pelepasan aset tetap yang membengkak menjadi Rp 12,16 miliar, dan beban usaha lain-lain bengkak jadi Rp 3,89 miliar, maka rugi usaha pada kuartal III tahun ini meroket 179,5% menjadi Rp 118,8 miliar dari Rp 42,5 miliar.
Selanjutnya, dikurangi rugi sebelum manfaat pajak penghasilan yang membengkak di kuartal III ini menjadi Rp 131,2 miliar dari periode yang sama tahun 2023 Rp 52,3 miliar, maka rugi periode berjalan bengkak jadi Rp 129,6 miliar.
Adapun total aset BATA hingga kuartal III tahun 2024 turun 21,7% menjadi Rp 458,4 miliar dari akhir Desember 2023 yang sebesar Rp 585,7 miliar.