RI Bersiap Ekspor Listrik ke Singapura, Nilainya Bisa Miliaran Dolar

Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung atau Floating Solar PV Cirata berkapasitas 192 megawatt peak (MWp) seluas 200 hektare. PLTS ini dibangun di atas Waduk Cirata dan akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. (Dok: PT PLN (Persero))
Foto: Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung atau Floating Solar PV Cirata berkapasitas 192 megawatt peak (MWp) seluas 200 hektare. PLTS ini dibangun di atas Waduk Cirata dan akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. (Dok: PT PLN (Persero))

Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi mengungkapkan kerja sama ekspor listrik ‘bersih’ dari Indonesia ke Singapura akan menjadi pembahasan yang cukup penting dalam gelaran Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin mengatakan, akan ada beberapa kesepakatan kerja sama di bidang energi baru terbarukan (EBT) yang bakal diumumkan dalam gelaran ISF 2024. Salah satunya terkait rencana Indonesia mengekspor listrik yang berasal dari energi baru dan terbarukan (EBT).

“Hari ini yang sudah kita akomodir itu ada 10 ya dan tentunya ada beberapa yang menurut kami akan besar, yaitu satu rencananya pemberian lisensi bersyarat (conditional license) untuk ekspor listrik ke Singapura,” kata Rachmat dalam Konferensi Pers Kesiapan ISF 2024, Kamis (29/8/2024).

Rachmat belum dapat membeberkan secara pasti nilai kerja sama perdagangan listrik rendah karbon ini dengan Singapura. Namun yang pasti, nilainya bisa mencapai miliaran dolar.

“Mungkin detailnya nanti bisa kita pastikan dari teman-teman. Tapi juga ada kerja sama dengan Carbon Capture and Storage, antara dengan Pertamina. Ini, again, it could be quite significant,” kata Rachmat.

Selain itu, Rachmat menyebut pada intinya gelaran ISF 2024 akan membahas beberapa topik penting seputar hilirisasi mineral, mobil listrik, pembangunan listrik hijau dan sebagainya.

“Jadi, bagaimana kita menggunakan sumber-sumber energi yang lebih terbarukan, kemudian juga diskusi-diskusi mengenai teknologi, SDM, dan juga menjaga lingkungan misalnya pengelolaan sampah, polusi udara, dan sebagainya,” kata dia.

Sebagaimana diketahui, ISF 2024 merupakan ajang resmi Pemerintah Indonesia yang mengumpulkan para pemimpin dunia dari berbagai sektor dan negara untuk bertukar pikiran, menawarkan solusi, dan berbagi praktik terbaik dalam aksi iklim.

Forum ini akan menyoroti lima pilar utama: ekonomi hijau, transisi energi, konservasi alam dan keanekaragaman hayati, gaya hidup berkelanjutan, dan ekonomi kelautan. Adapun, ISF 2024 akan digelar di Jakarta Convention Center pada 5-6 September 2024 mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*