Hindari 8 Jebakan Trading Saham Agar Investasi Tenang & Cuan

Traders work on the floor at the New York Stock Exchange (NYSE) in New York City, U.S., November 12, 2018. REUTERS/Brendan McDermid

Membentuk pola pikir yang tepat merupakan salah satu hal esensial yang harus dimiliki seorang trader saham. Hal ini diperlukan agar investasi yang dimiliki tidak hanya bisa mendapat keuntungan, tapi juga ketenangan batin.

Dalam ilmu psikologi, ada Psikologi trading yang mengacu pada studi dan pemahaman tentang aspek psikologis dan emosional yang mempengaruhi pengambilan keputusan, perilaku, dan kinerja trader di pasar keuangan. Ini melibatkan pemeriksaan dampak emosi, bias kognitif, pengendalian diri, disiplin, dan kondisi mental terhadap hasil perdagangan.

Hal ini mencerminkan bahwa trader bukanlah makhluk yang sepenuhnya rasional namun dipengaruhi oleh berbagai faktor psikologis yang dapat menyebabkan pemikiran bias, tindakan impulsif, dan pengambilan keputusan yang kurang optimal.

Trader menghadapi berbagai bias kognitif yang dapat berdampak signifikan terhadap proses pengambilan keputusan dan hasil trading mereka. Beberapa bias kognitif umum yang diamati dalam perdagangan dan investasi meliputi:

Bias Konfirmasi

Ini adalah kecenderungan untuk mencari, menafsirkan, atau menyukai informasi yang menegaskan keyakinan atau hipotesis yang sudah ada sebelumnya. Trader mungkin secara selektif fokus pada informasi yang mendukung pandangan pasar mereka saat ini, mengabaikan bukti yang bertentangan dan berpotensi menyebabkan keputusan perdagangan yang bias.

Bias Kontrol

Ilusi bias kontrol adalah keyakinan bahwa individu memiliki kontrol lebih besar terhadap hasil dibandingkan yang sebenarnya. Trader mungkin melebih-lebihkan kemampuan mereka dalam memprediksi atau mempengaruhi pergerakan pasar, sehingga menyebabkan rasa percaya diri yang berlebihan, mengambil risiko yang lebih tinggi, atau mengabaikan tanda-tanda peringatan.

Bias Historis

Ini adalah kecenderungan untuk menganggap peristiwa masa lalu lebih dapat diprediksi daripada yang sebenarnya. Trader mungkin percaya bahwa mereka bisa memprediksi pergerakan pasar secara akurat, sehingga menyebabkan terlalu percaya diri dan berpotensi mendistorsi pengambilan keputusan di masa depan.

Bias Ketersediaan

Bias ketersediaan mengacu pada kecenderungan untuk mengandalkan informasi yang tersedia atau pengalaman terkini ketika membuat penilaian atau keputusan. Trader mungkin terlalu mementingkan peristiwa pasar saat ini atau informasi yang mudah diingat, sehingga berpotensi mengabaikan data yang kurang dapat diakses atau data historis yang dapat memberikan pandangan lebih komprehensif.

Trader tidak hanya dipengaruhi oleh bias kognitif tetapi juga bias emosional. Di bawah ini adalah beberapa bias emosional umum yang diamati dalam trading:

Bias Penghindaran Kerugian

Bias penghindaran kerugian mengacu pada kecenderungan untuk lebih memilih menghindari kerugian daripada memperoleh keuntungan. Seorang trader mungkin lebih sensitif terhadap potensi kerugian dibandingkan keuntungan, sehingga menyebabkan perilaku menghindari risiko, keengganan untuk mengurangi kerugian, atau menahan posisi kerugian lebih lama dari yang diperlukan.

Bias Terlalu Percaya Diri

Ini adalah kecenderungan untuk melebih-lebihkan kemampuan, pengetahuan, atau keakuratan prediksi seseorang. Trader mungkin memiliki rasa percaya diri yang berlebihan, yang menyebabkan mereka mengambil risiko berlebihan, melakukan perdagangan berlebihan, atau mengabaikan strategi manajemen risiko yang tepat.

Bias Pengendalian Diri

Bias pengendalian diri mengacu pada kesulitan yang dihadapi individu dan pedagang dalam mengendalikan impuls mereka dan berpegang pada tujuan jangka panjang. Trader mungkin kesulitan untuk mematuhi rencana trading atau strategi disiplin mereka, sehingga menyerah pada tindakan impulsif yang didorong oleh emosi jangka pendek atau fluktuasi pasar.

Bias Status Quo

Ini adalah kecenderungan untuk lebih memilih mempertahankan keadaan saat ini atau tetap berpegang pada pilihan yang sudah dikenal. Trader mungkin menolak melakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap strategi perdagangan atau portofolio mereka, lebih memilih posisi atau kondisi pasar yang lazim, bahkan ketika perubahan mungkin bermanfaat.

Psikologi seorang trader penting karena berdampak langsung pada proses pengambilan keputusan, kinerja, dan kesuksesan individu atau entitas secara keseluruhan di pasar keuangan.

Pasalnya, bias emosional dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan trader. Memahami dan mengelola emosi ini sangat penting untuk membuat keputusan perdagangan yang rasional dan obyektif.

Perlu diingat juga, Trading yang sukses membutuhkan disiplin dan konsistensi dalam mengikuti rencana trading, strategi manajemen risiko, dan berpegang teguh pada aturan yang telah ditentukan.

Manajemen risiko yang efektif merupakan aspek penting dalam perdagangan. Kerugian adalah bagian yang tidak bisa dihindari dalam trading.

Psikologi trading membantu pedagang dalam menghadapi kerugian dan penarikan dengan meminimalkan dampak emosional dan mencegah tindakan impulsif yang didorong oleh ketakutan akan kerugian lebih lanjut. Hal ini mendorong para pedagang untuk belajar dari kerugian dan mempertahankan jangka waktu investasi yang sesuai.

Psikologi trading menumbuhkan pola pikir yang berfokus pada konsistensi. Ini membantu pedagang mengembangkan ekspektasi yang realistis, menghindari perilaku impulsif, dan mempertahankan pendekatan perdagangan yang seimbang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*