
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat generasi Z dan milenial mendominasi pasar modal Tanah Air. Data per Agustus 2014 tercatat, investor gen Z atau masyarakat yang umurnya dibawah 30 tahun memiliki perentase sebesar 55,07%.
Kemudian, investor usia 31-40 tahun persentasenya sebesar 24,27%, usia 41-50 tahun sebesar 11,96%, usia 51-60 tahun sebesar 5,72%, dan usia diatas 60 tahun sebesar 2,98%.
Jumlah investor di pasar modal Indonesia terus meningkat. Hingga 22 Oktober 2024 jumlah investor di pasar modal Indonesia mencapai 14,21 juta investor.
Jumlah ini meningkat lebih dari 2 juta investor baru atau 16,81% dari secara year to date dibandingkan dengan akhir tahun 2023 yang berjumlah 12,17 juta investor.
“Mayoritas investor berusia di bawah 30 tahun menunjukkan bahwa generasi muda semakin tertarik berinvestasi di Pasar Modal,” tulis OJK melalui sosial media Instagram, Senin (28/10).
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan jumlah investor pasar modal telah melampaui 6 juta, tepatnya 6.001.573 single investor identification (SID) per Rabu (25/9/2024).
Jumlah investor di pasar saham telah naik 744 ribu sepanjang tahun 2024 ini. Hingga Agustus 2024, investor lokal masih mendominasi kepemilikan saham di BEI dengan persentase 51,5% berbanding 48,5% porsi kepemilikan investor asing.
Kepemilikan investor individu juga masih dominan dengan persentase 53,3% dengan rincian 38,3% kepemilikan investor institusi dalam negeri dan 15% investor individu berbanding 46,6% kepemilikan investor institusi.
Direktur Utama BEI Iman Rachman menyampaikan bahwa kondisi pertumbuhan investor saham ini mengindikasikan keyakinan investasi di pasar modal Indonesia di tengah situasi ekonomi global dan domestik yang dipenuhi dengan ketidakpastian. Hal ini tak lepas dari dukungan pemangku kepentingan.
“BEI terus menggali potensi-potensi baru dari sisi produk, supply maupun peningkatan jumlah investor,” ucap Iman dikutip dari keterangan resmi, Kamis, (26/9/2024).
Sementara itu, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menambahkan beberapa inisiatif yang telah dikerahkan untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan investor dilakukan melalui Sekolah Pasar Modal (SPM), pendirian Galeri Investasi (GI) BEI, dan Kampanye #AkuInvestorSaham. Sebagian program pun telah menyasar investor muda.
“Regenerasi investor di pasar modal kita menunjukkan angka yang sangat baik yang tercatat sekitar 79% adalah investor berusia di bawah 40 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa anak muda semakin melek keuangan dan investasi, dan diharapkan menjadi fondasi yang kuat bagi masa depan pasar modal dan perekonomian Indonesia,” kata Jeffrey.
Jeffrey merinci, sejak Januari hingga Agustus 2024, BEI telah melaksanakan lebih dari 17.083 kegiatan edukasi pasar modal yang menjangkau lebih dari 19,1 juta peserta di seluruh Indonesia