
Pemerintah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah melakukan percepatan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi peserta didik di wilayah setempat secara efektif dan merata.
“Namun pelaksanaan program ini masih menghadapi sejumlah tantangan, khususnya di kawasan bantaran sungai. Untuk itu kami sudah membahas penyelesaian tantangan dan percepatan penyelenggaraan program MBG bersama sejumlah pihak terkait,” kata Plt Sekda Kota Palangka Raya, Arbert Tombak di Palangka Raya, Kamis.
Dia mengatakan, kendala utama yang ditemui yakni jumlah siswa di wilayah bantaran sungai tidak mencapai batas minimal sesuai ketentuan dalam petunjuk teknis (juknis) penyelenggaraan program. Kondisi ini membuat implementasi MBG di beberapa sekolah menjadi belum optimal.
“Ketentuan dalam juknis MBG, salah satunya adalah tersedianya dapur yang bisa mengakomodasi 3.000 siswa atau minimal 1.000 siswa. Permasalahannya, di kawasan bantaran sungai jumlah peserta didik tidak sampai 1.000 siswa. Nah, ini yang perlu kita cari solusinya,” terangnya.
Arbert menjelaskan, tantangan ini akan menjadi salah satu fokus kerja Satuan Tugas Percepatan Penyelenggaraan Program MBG yang segera dibentuk.
Satgas itu nantinya bertugas mendorong pelaksanaan program agar tepat sasaran sekaligus melakukan evaluasi terhadap berbagai kendala di lapangan.
Dia menambahkan, Pemerintah Kota Palangka Raya saat ini tengah menyiapkan langkah-langkah agar anak-anak sekolah di kawasan bantaran sungai tetap bisa memperoleh manfaat dari program MBG.
Koordinasi lintas sektor juga dilakukan agar pelaksanaan program lebih efektif dan merata.
Melalui pembentukan satgas ini, Arbert berharap program MBG di Ibu Kota Provinsi Kalteng dapat berjalan optimal, tidak hanya di sekolah dengan jumlah siswa besar, tetapi juga di wilayah yang memiliki keterbatasan jumlah peserta didik, termasuk di kawasan bantaran sungai.